Tentang
hubungan antara iman dan amal, demikian sabdanya,
“Allah
tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan
tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani] kemudian dijelaskannya pula bahwa, “Menuntut
ilmu itu wajib atas setiap muslim”…. [HR. Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi]
Selanjutnya, suatu ketika seorang sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia
pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, amalan-amalan apakah yang seharusnya
dilakukan orang-orang?". Beliau Saw. menjawab: "Masing-masing
dimudahkan kepada suatu yang diciptakan untuknya"…. [HR. Bukhari]
“Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah mewariskan
kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.”…. [HR. Abu Na’im] ”Ilmu itu ada dua,
yaitu ilmu lisan, itulah hujjah Allah Ta’ala atas makhlukNya, dan ilmu yang di
dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat.” …. [HR. At Tirmidzi] ”Seseorang itu
tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan ilmunya.” …. [HR. Ibnu
Hibban]
Sekali
peristiwa datanglah seorang sahabat kepada Nabi Saw. dengan mengajukan
pertanyaan:
”Wahai
Rasulullah, apakah amalan yang lebih utama ?” Jawab Rasulullah Saw.: “Ilmu
Pengetahuan tentang Allah ! ” Sahabat itu bertanya pula “Ilmu apa yang Nabi
maksudkan ?”. Jawab Nabi Saw.: ”Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa
Ta’ala ! ” Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah Saw salah tangkap,
ditegaskan lagi “Wahai Rasulullah, kami bertanya tentang amalan, sedang Engkau
menjawab tentang Ilmu !” Jawab Nabi Saw. pula “Sesungguhnya sedikit amalan akan
berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan
bermanfaat bila disertai kejahilan tentang Allah”[HR. Ibnu Abdil Birr dari
Anas]
Kejahilan
adalah kebodohan yang terjadi karena ketiadaan ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, kualiti amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan keimanan
dan ilmu pengetahuan karena ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka kerana
keimanannya … QS.[10]:9. Ilmu pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Ta’ala
adalah penyambung antara keimanannya dengan amalan-amalan manusia di muka bumi
ini. Sebagaimana kaedah pengaliran iman yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.
bahwasanya iman adalah sebuah tashdiq bi-l-qalbi yang di ikrarkan bi-l-lisan
dan di amalkan bil arkan …Dengan itu di simpulkan bahawa kita jangan memisah
ketiga komponen yang telah kita perhatikan tadi , kerana pemisahan setiap
komponen menjadikan islam itu janggal dan susah dan sukar.
bagus kak...izin share buat bahan renungan
BalasHapus